Text
ANALISIS PREFERENSI PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA INSTRUMEN PENDANAAN SUKUK DAN OBLIGASI KONVENSIONAL PERIODE 2010 – 2024
Studi ini meneliti apa yang mendorong perusahaan-perusahaan Indonesia memilih sukuk daripada obligasi konvensional sebagai instrumen pembiayaan jangka panjang dalam sistem keuangan ganda. Meskipun Indonesia berstatus global sebagai salah satu penerbit sukuk utama, hanya 25,6% dari total penerbitan utang korporasi selama 2010–2024 yang berupa sukuk, sementara sisanya sebesar 74,4% masih didominasi oleh obligasi konvensional. Fakta ini mencerminkan adanya hambatan adopsi sukuk yang terus-menerus, serta menunjukkan bahwa pasar surat utang Indonesia secara struktural masih sangat bergantung pada instrumen konvensional. Penelitian ini memadukan teori struktur modal konvensional dengan prinsip-prinsip keuangan Islam dalam konteks sistem ganda, yang menawarkan validasi empiris menggunakan data Indonesia. Dengan menggunakan regresi logistik biner dua tahap pada 1.022 penerbitan utang, studi ini mengevaluasi bagaimana faktor-faktor khusus penerbitan, khusus perusahaan,
kepemilikan, dan eksternal memengaruhi kemungkinan penerbitan sukuk. Peringkat kredit yang lebih rendah, leverage yang lebih tinggi, dan kepemilikan pemerintah atau institusi yang lebih kuat secara signifikan meningkatkan kemungkinan penerbitan sukuk. Penerbitan sukuk juga melonjak selama pandemi COVID-19. Temuan tersebut mengonfirmasi relevansi teori keagenan dan teori pecking order dalam konteks pembiayaan sukuk. Secara khusus, perusahaan dengan tingkat leverage tinggi dan peringkat kredit rendah cenderung memilih sukuk untuk menghindari dilusi kepemilikan yang biasanya terjadi pada pembiayaan berbasis ekuitas, sebagaimana dijelaskan dalam teori pecking order. Sementara itu, keterlibatan pemilik institusional, khususnya entitas pemerintah dan institusi berbasis syariah, berperan dalam menurunkan potensi konflik keagenan antara manajemen dan pemegang saham, sejalan dengan asumsi dalam teori keagenan. Oleh karena itu, hasil ini memberikan implikasi praktis bagi regulator dan pelaku pasar untuk merancang kebijakan yang lebih akomodatif terhadap karakteristik perusahaan penerbit, sekaligus mendorong ekosistem pembiayaan syariah yang lebih inklusif dan efisien.
| 30007662 | 7662 | RLC MM (Rak Tesis) | Available |
No other version available