Text
PERSEPSI RISIKO DAN RESISTENSI TERHADAP TEKNOLOGI PENGENALAN WAJAH DI PERBANKAN INDONESIA: IMPLIKASI REGULASI, KESIAPAN TEKNOLOGI DAN KEPERCAYAAN PENGGUNA
Transformasi digital di sektor perbankan Indonesia mendorong adopsi teknologi Face Recognition (FR) sebagai solusi autentikasi biometrik yang menjanjikan peningkatan keamanan dan efisiensi transaksi. Namun, resistensi pengguna masih tinggi akibat kekhawatiran terhadap privasi, keamanan data, dan risiko finansial. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi resistensi tersebut, dengan fokus pada kesiapan teknologi individu, persepsi risiko, kepercayaan, serta regulasi dan kepatuhan, melalui pendekatan kuantitatif (PLS-SEM) terhadap 200 responden pengguna mobile banking dan wawancara kualitatif dengan praktisi perbankan. Hasilnya menunjukkan bahwa kesiapan teknologi individu tidak berpengaruh langsung terhadap resistensi, namun berpengaruh secara tidak langsung melalui persepsi risiko yang menjadi determinan utama resistensi. Regulasi berperan signifikan dalam menurunkan resistensi, meskipun tidak memengaruhi kepercayaan atau persepsi risiko secara langsung. Kepercayaan tidak berpengaruh langsung terhadap resistensi, namun menjadi signifikan ketika dimoderasi oleh kesiapan teknologi tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pengembangan model resistensi pengguna berbasis risiko dan kepercayaan, serta menekankan pentingnya edukasi digital, transparansi kebijakan data, dan penguatan implementasi regulasi dalam mendorong adopsi teknologi FR.
| 30007674 | 7674 | RLC MM (Rak Tesis) | Available |
No other version available