Image of KETIMPANGAN DISTRIBUSI DOKTER GIGI DI INDONESIA: STUDI INTENSI PENEMPATAN DOKTER GIGI LULUSAN PERKOTAAN DI DAERAH TERPENCIL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK) BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR (TPB) DAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM)

Text

KETIMPANGAN DISTRIBUSI DOKTER GIGI DI INDONESIA: STUDI INTENSI PENEMPATAN DOKTER GIGI LULUSAN PERKOTAAN DI DAERAH TERPENCIL PERBATASAN DAN KEPULAUAN (DTPK) BERDASARKAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOUR (TPB) DAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM)

Kekurangan tenaga dokter gigi di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) menjadi tantangan serius dalam pemenuhan pelayanan kesehatan di Indonesia yang menyebabkan ketimpangan layanan kesehatan di Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa rasio dokter gigi masih berada di angka 0,651 per 7.500 penduduk, jauh di bawah rekomendasi WHO sebesar 1 dokter gigi per 7.500 penduduk. Kondisi ini lebih kritis di wilayah DTPK, di mana akses masyarakat terhadap layanan kesehatan gigi sangat terbatas. Selain itu, masih terdapat 32,4% puskesmas di Indonesia yang kekurangan dokter gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi intensi penempatan lulusan dokter gigi di DTPK berdasarkan Theory of Planned Behaviour (TPB) dan Health Belief Model (HBM). Penelitian dilakukan terhadap 256 lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia dalam lima tahun terakhir (2020–2024). Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan pendekatan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk mengevaluasi hubungan antar variabel dalam model teoritis yang dikembangkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara cues to action dengan attitude. Namun demikian, variabel understanding terbukti berpengaruh signifikan terhadap Self-Efficacy, cues to action, social support, perceived benefit, dan perceived barrier. Selain itu, Self-Efficacy berpengaruh positif terhadap attitude, sementara cues to action dan social support memengaruhi subjective norm. Perceived benefit dan perceived barrier juga ditemukan memiliki pengaruh terhadap perceived behavioral control. Sesuai dengan kerangka teori TPB, ketiga variabel utama attitude, subjective norm, dan perceived behavioral control berpengaruh signifikan terhadap intention untuk bekerja di wilayah DTPK.

Availability
300077857785RLC MM (Rak Tesis)Available
Detail Information
Series Title
-
Statement of Responsibility
Call Number
7785
Publisher
Salemba, Jakarta : Magister Manajemen FEB UI.,
Collation
xv, 165 p. : ill. ; 30 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
650
Content Type
-
Edition
-
Subject(s)
Tesis
Empirik
Manajemen SDM
Theory of Planned Behaviour
Intention
The Shortage of Dentists
Remote Areas
Borders and Islands
Health Belief Model
Specific Detail Info
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
No Data
Comments
You must be logged in to post a comment