Text
EVALUASI IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD PADA PERUSAHAAN GLASS BERHAD
Perkembangan industri glassware akhir-akhir khususnya banyak mengarah kepada peningkatan kualitas, pelayanan dan persaingan harga. Hal ini menuntut kesiapan tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas dan terus berupaya menekan biaya baik untuk proses produksi, sistem, maupun manajemen produksi suatu perusahaan. Upaya peningkatan kualitas baik produk maupun pelayanan yang cepat, akurat dan memuaskan bagi pelanggan membawa kendala tersendiri bagi manajemen perusahaan, karena kekurangsiapan sumber daya manusia, struktur, proses, dan sistem manajemen, yang acap kali belum mendukung strategi untuk peningkatan kualitas tersebut.
Pada mulanya, secara historis, manajemen dan pemegang saham cenderung melihat kinerja perusahaan hanya dari sisi keuangnnya saja. Namun, saat ini pengukuran kinerja perusahaan tidak hanya dilihat dari perspektif keuangan tetapi juga dilihat dari perspektif non keuangan, yaitu perspektif pelanggan, proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pengukuran kinerja dengan keempat perspektif ini dikenal dengan sebutan konsep Balanced Scorecard yang merupakan konsep pengukuran kinerja sistem manajemen suatu perusahaan dengan memperhatikan hubungan dari keempat perspektif tersebut.
Dalam menghadapi tuntutan persaingan usaha di industri glassware yang terus meningkat, apalagi dengan hadirnya kompetitor dari negara-negara terdekat, dan diperparah dengan hadirnya produk substitusi yang terlihat lebih menarik dengan harga yang sangat bersaing, maka top management perusahaan Glass Berhad menyadari pentingnya meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang dimilikinya. Sehingga perusahaan mempergunakan jasa konsultan untuk merancang sistem penilaian kinerja dengan konsep Balanced Scorecard ini. Namun, pada kenyataannya terlihat bahwa implementasi Balanced Scorecard ini tidak membawa dampak yang jelas terasa manfaatnya bagi peningkatkan kinerja perusahaan.
Untuk itu, dalam tulisan ini penulis mencoba mengevaluasi sasaran-sasaran strategik yang telah ditetapkan, berikut ukuran-ukuran yang dipergunakan, serta hubungan sebab-akibat dari masing-masing sasaran strategik tersebut. Penulis juga berusaha memberik masukan atau perbaikan dalam bentuk peta strategi bagi perusahaan. Namun, agar pengimplementasian Balanced Scorecard ini dapat meningkatkan kinerja perusahaan, maka top management harus dapat mensosialisasikan semua sasaran strategik yang ada kepada segenap jajaran karyawan agar mereka dapat mendukung strategi yang telah ditetapkan perusahaan, di samping itu, agar para karyawan dapat mengerti fungsi dan peranan mereka masing-masing di dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
30002125 | 2125 | RLC MM (Server RLC) | Available |
No other version available