Text
ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA OPERASI DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD
BP (Beyond Petroleum) West Java sebagai operator industri hulu minyak dan gas untuk Business Unit BP Indonesia, merasakan ketatnya kondisi persaingan tersebut. Sebagai unit produksi yang sudah masuk tahap mature dia mesti beroperasi secara efisien bila ingin bertahan. Begitu banyak rencana kerja dan - ukuran kinerja yang dilakukan untuk tiap fungsi dan departemen, tetapi yang mesti dijawab apakah rencana dan ukuran tersebut sesuai dengan arahan dan strategi perusahan? Satu hal yang jelas adalah BP West Java sebagai Delivery Unit (DU) dari sekian ratus unit di seluruh dunia mesti bisa bertahan dan bergerak cepat mengikuti standard BP Global, bila tidak ia akan terlepas atau dinonaktifkan.
Konsep Balanced Scorecard dengan kemampuan melihat empat perspektif: keuangan, customer, bisnis internal, dan tumbuh belajar, serta dengan kemampuan telusur sebab akibat, diyakini mampu untuk menjawab segala tantangan BU Indonesia dan BP global pada umumnya, serta secara mikro untuk BP West Java. Hal pertama yang dilakukan adalah bagaimana menerjemahan misi visi dan penyelarasan strategi, yang kesenjangan ini merupakan sebuah fakta. Kemudian dilakukan mapping indikator kunci kinerja, lalu menentukan faktor kunci sukses. Setelah itu baru sistem pengukuran kinerja dan monitoring untuk tingkat operasional mikro sekalipun bisa efektif diterapkan.
Beberapa Key Performance Indicator, ukuran kinerja dan sistem monitoring opersional pada saat ini sudah diterapkan di BP West Java, tentunya hal tersebut akan mempermudah lagi bila ingin menerapkan konsep Balanced Scorecard. Beberapa perbedaan, hambatan dan usulan coba dipaparkan pada Bab 4 dan Bab 5.
30002137 | 2137 | RLC MM (Server RLC) | Available |
No other version available