Text
ANALISIS FAKTOR PENENTU DOMINAN NILAI EKUITAS MEREK PRODUK BNI TAPLUS
Selarna satu dasawarsa terakhir ml sektor perbankan telah mela!ui masa krisis dan mengambil pengalaman yang berharga dari krisis tersebut. Salah satu fenomena yang sangat pesat perkembangannya dalam sepuluh tahun terakhir mi adalah makin meningkatnya bisnis retail dan konsumer dibandingkan bisnis komersial dan korporasi. Kernajuan ml di tunjang pula dengan kemajuan teknologi melalui electronic banking yang menyebabkan nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang untuk bertransaksi. Bank BNI sebagai bank yang larna berkecimpung di bisnis korporasi pun sekarang juga harus ikut berkompetisi di bisnis retail dan konsurner. Diperlukan strategi pernasaran yang matang untuk bisa meraih pangsa pasar di segmen mi. Salah satu produk tabungan individual yang menjadi andalan adalah BNI Taplus yang total dananya rnencapai lebih dari 39 Triliun Rupiah pada posisi September 2007. Pasar dana individual merupakan segmen pasar yang masal (mass market) sehingga membangun dan menguasai segmen mi merupakan usaha yang, harus dilakukan secara terus menerus dan memakan waktu yang cukup lama yaitu untuk membangun dan menciptakan brand equity yang kuat terhadap BNI Taplus. Untuk membangun dan menciptakan brand equity yang kuat memerlukan investasi yang terus menerus dalam bentuk promosi. Komitmen mi harus terus dibangun sehingga Bank BNI tidak ketingga!an dalam pengembangan dana tabungan mi dibanding pesaing utamanya yaitu Bank BCA, Bank Mandiri dan Bank BRI. Pengembangan bisnis konsumer saat mi menghadapi peluang dan tantangan yang semakin bervariasi dan kompleks. Secara nasional Dana Pihak Ketiga mengalarni kenaikan namun dana tabungan mengalami penurunan dan disisi lain dana deposito mengalami kenaikan. Berdasarkan data tersebut maka disimpulkan telah terjadi pergeseran paradigm bahwa "tabungan sudah rnulai tidak digunakansebagai media uniuk menabung akan tetapi lebih digunakan untuk media bertransaksi". Selain itu juga telah terjadi perpindahan dana yang cukup signifikan dari Bank Pernerintah ke Bank Swasta dan Bank Asing & Campuran. Ditinjau dari sisi internal terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berpindahnya nasabah ke bank lain, diantaranya adalah prosedur, layanan, fasilitas, aksesibilitas, dan fitur produk. Penurunan dana BNI Taplus yang terjadi sejak Desember 2004 selain karena faktor makro juga adanya switcher customer yang disebabkan oleh push factor dan pull factor. Berdasarkan hal-hal tersebut, Bank BNI harus tetap rneiakukan Integrated Marketing Communication disamping untuk memperkuat brand equity BNI Taplus juga untuk mengantisipasi perpindahan nasabah ke bank lain serta melakukan penjualan secara proaktif. Melalui penelitian mi akan di analisis rnengenai faktor penentu dominan yang mempengaruhi nilai brand equity BNI Taplus terutama semenjak Bank BNI mulai melakukan aktivitas komunikasi pemasaran yang intensif sejak tahun 2005 seiring dengan perbaikan kualitas melalui penambahan fitur produk dan perbaikan layanan kepada nasabah. Penelitian faktor dominan penentu brand equity mi rnenggunakan kerangka kerja konseptual yang disusun oleh Edo Rajh (2005) yang merupakan perluasan dari model Aaker. Dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh ditambah dengan analisis aktivitas komunikasi pemasaran yang telah dilakukan, akan diusulkan program komunikasi pemasaran yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk memperkuat brand equity BNI Taplus. Dari hasil pengukuran brand image didapatkan hasil bahwa dari ketiga aktivitas komunikasi pemasaran yang telah dilakukan yaitu advertising, promotion, dan sponsorship dapat disimpulkan bahwa kesemua aktivitas mi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan brand image BNI Taplus. Hal mi sebenarnya sudah merupakan hasil yang baik karena program promo seperti "Rejeki Durian Runtuh", program sponsorship tahunan seperti "Mudik Bareng BNI Taplus" dan ikian BNI Taplus yang ada di berbagai media telah berhasil memberikan image yang positif di mata nasabah. Manajemen harus bisa memadukan aktivitas above the line, below the line dan public relation dengan tetap mempertimbangkan efisiensi biaya. Dari hasil pengukuran brand awareness didapatkan hasil bahwa dari ketiga aktivitas komunikasi pemasaran yaitu advertising, promotion, dan sponsorship dapat disimpulkan bahwa hanya advertising yang mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap pembentukan brand awareness BNI Taplus. Sedangkan aktivitas promotion dan sponsorship mempunyai hubungan yang negatif terhadap peningkatan brand awareness BNI Taplus. Implikasinya adalah manajemen harus lebih jell dalam menentukan strategi yang tepat berhubungan dengan perencanaan anggaran iklan dan penempatan iklan yang lebih banyak porsinya pada media Televisi dan media cetak. Selain itu manajemen juga harus selektif dalam memilih media apa yang akan dijadikan partner dalam penempatan ikian. Dari hasil pengujian faktor penentu paling dominan dari lima dimensi yaitu brand awareness, brand image, brand association, perceived quality, dan brand loyalty terhadap brand equity, dapat disimpulkan bahwa dimensi perceived quality mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap pembentukan brand equity BNI Taplus. Sedangkan dimensi brand association tidak merupakan faktor penentu dominan yang bisa memperkuat brand equity BNI Taplus. Dengan mempertimbangkan hasil pengujian mi, manajemen harus lebih fokus dalam perbaikan kualitas layanan dan inovasi fitur-fitur produk BNI Taplus yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat mi dan untuk menambah kenyamanan nasabah dalam bertransaksi.
30003171 | 3171 | RLC MM (Server RLC) | Available |
No other version available