Text
PERBAIKAN PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN DAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN PADA UMKM BERQA PROJECT
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap banyak tenaga kerja. Meskipun demikian, mayoritas UMKM menghadapi masalah dalam operasi bisnis mereka. Business coaching diterapkan kepada UMKM bernama Berqa Project, sebuah usaha mikro
yang berlokasi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten dan bergerak di bidang industri garmen manufaktur dengan ruang lingkup segmentasi pelanggan adalah individu wanita yang ingin menggunakan home dress nyaman dipakai sebelum serta sesudah melahirkan. Business coaching menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus yang mendata kondisi dan permasalahan nyata UMKM, kemudian mengusulkan solusi serta mengimplementasikannya untuk perbaikan UMKM.
Beberapa masalah UMKM ditemukan oleh peneliti setelah menggunakan alat analisis data eksternal dan internal, seperti Politic Economic Social Technology Environment Legal (PESTEL), Porter's Five Forces, Business Model Canvas (BMC), Segmentation Targeting Positioning (STP), Bauran Pemasaran 7P (Produk,
Harga, Tempat, Promosi, Orang, Proses dan Bukti Fisik), analisis VRIO (Value, Rareness, costly to Imitate, exploited by Organization), wawancara, dan observasi. Pada akhirnya, analisis GAP/kesenjangan dan analisis Pareto menekankan dua
masalah utama. Pertama, Berqa Project belum memiliki pencatatan laporan keuangan sesuai aturan SAK EMKM, karena kurangnya pengetahuan pemilik, dilakukan secara manual dan tidak adanya SDM yang kompeten untuk melakukannya. Kedua, belum adanya sistem penganggaran, khususnya penyusunan anggaran penjualan. Hal ini berdampak pada pemilik UMKM tidak bisa mengetahui kinerja dan posisi keuangan bisnis secara aktual. Coach mengusulkan pemilik untuk memperbaiki catatan laporan keuangan menggunakan aplikasi SI APIK serta menyusun anggaran penjualan.
No copy data
No other version available