Text
PENGARUH STRATEGI CO-BRANDING MEREK FESYEN LOKAL DENGAN SOCIAL MEDIA INFLUENCERS DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
Industri fesyen adalah salah satu kontributor utama pada sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) industri tekstil dan pakaian jadi mencapai Rp35,17 triliun pada kuartal II tahun 2022. Tren fesyen di Indonesia pada mulanya banyak mengadaptasi gaya busana masyarakat luar negeri. Namun tren ini mulai bergeser dengan munculnya banyak merek lokal yang mulai dikenal oleh masyarakat. Co-branding merupakan strategi pemasaran yang populer digunakan oleh para pemasar untuk mengenalkan produknya. Terdapat banyak merek fesyen lokal di Indonesia yang berkolaborasi dengan influencers media sosial untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor co-branding apa saja yang dapat memengaruhi pembelian konsumen terhadap produk kolaborasi merek fesyen lokal dengan social media influencers (SMI). Model penelitian dibangun menggunakan teori reasoned action dan teori co-branding untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner secara online. Analisis sebanyak 206 data responden dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor SMI
expertise mempengaruhi perceived fit yang lebih lanjut memengaruhi attitude towards co-brand dan purchase intention. Sedangkan faktor brand coolness, self-brand connection with influencers dan product involvement tidak ditemukan mempengaruhi perceived fit.
30007168 | 7168 | RLC MM (Rak Tesis) | Available |
No other version available