Text
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU HIJAU PADA MASYARAKAT DENGAN TINGKAT SOSIOEKONOMI RENDAH: STUDI DI INDONESIA
Meskipun terdapat upaya global menuju keberlanjutan, dengan Indonesia yang juga berpartisipasi di dalamnya, masyarakat dengan tingkat sosioekonomi rendah yang merupakan mayoritas, menimbulkan tantangan karena adanya hambatan dan resistensi dalam memastikan keberhasilan inisiatif keberlanjutan tersebut. Studi ini menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi adopsi perilaku hijau, khususnya pada pengurangan penggunaan plastik, di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 10 informan di Jakarta, penelitian ini mengeksplorasi tingkat literasi lingkungan, hambatan finansial, preferensi komunikasi pemasaran, pengaruh norma sosial, dan faktor-faktor lain yang membentuk perilaku ramah lingkungan pada segmen ini. Hasil temuan mengungkapkan bahwa edukasi lingkungan memengaruhi intensi hijau secara positif, tetapi tidak menjamin perubahan perilaku karena kendala seperti keuangan dan persepsi kebutuhan yang dirasakan akan plastik. Masalah keuangan merupakan hambatan utama, dengan kemauan terbatas untuk membayar lebih mahal kecuali tidak ada opsi atau ekspektasi pribadinya terpenuhi. Komunikasi yang menekankan aspek self-benefit teresonansi jauh lebih kuat ketimbang menyoroti atribut lingkungan. Norma sosial deskriptif dari gerakan komunitas lokal efektif mempromosikan perilaku ramah lingkungan, sedangkan seruan eksternal dari figur yang dipersepsikan jauh secara sosial menghadapi resistensi. Faktor lain yaitu kebijakan/regulasi teridentifikasi memoderasi konversi intensi hijau menjadi perilaku hijau, sedangkan persepsi kebutuhan plastik dan persepsi kemudahan penggunaan memengaruhi intensi dan perilaku hijau secara langsung. Temuan penelitian juga menekankan pentingnya untuk memanfaatkan saluran media terpercaya (obrolan masyarakat), dan titik distribusi produk yang relevan dan mudah diakses (warung dan pasar tradisional) oleh kelompok masyarakat yang diteliti. Berdasarkan temuan yang didapat, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan kerangka Theory of Planned Behavior (TPB) dalam konteks faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku hijau pada masyarakat dengan tingkat sosioekonomi rendah, sehingga para pemangku kepentingan dapat mengembangkan strategi keberlanjutan yang inklusif dan efektif dalam menargetkan populasi tersebut.
30007442 | 7442 | RLC MM (Rak Tesis) | Available |
No other version available